Rumah adalah tempat yang sangat di idam-idamkan untuk tempat berkumpul dengan keluarga, tempat ternyaman dari semua tempat yang ada, semua kesenangan tersuguh di rumah yang aman dan nyaman.
Begitu pun rumah ku yang satu ini, rumah mungil fasilitas negara buat pengabdian bapak sebagai pegawai negeri yang sudah mengabdi lebih dari 14 tahun ini memiliki keistimewaan tersendiri. Dulu tahun 1993 pertama kali datang, rumah ini masih sangat sederhana dengan satu kamar , satu kamar mandi dan satu dapur dengan sebuah pompa air manual berwarna hijau dibelakang rumah. Terasa sangat sepi saat pertama tinggal di rumah ini. Suasana perumahan bekas kebun pohon karet ini sangat sepi dari orang-orang hanya ada beberapa tetangga waktu itu. Apabila hujan datang deras dan petir bunyi kencang aku hanya duduk terdiam memandangi jendela, hal ini masih teringat jelas dalam benak ku. Seiring berjalannya waktu kondisi rumah semakin berudah, sekarang rumah ku memiliki dua kamar, loteng untuk menjemur dan ruang keluarga yang cukup besar. Konsep daras rumah awal pun masih dipertahankan dengan mempertahankan bentuk kusennya yang original. Ornamen tambahan di muka rumah hanyalah batu alam berwarna hijau dan bentuk teras yang menjorok kedepan bagian rumah. Disamping itu pada bagian teras terdapat kolam ikan. Ini adalah gagasan dari adik saya yang sangat cinta binatang dan pagar besi dengan desain sangat simpel dengan cat berwarna hijau tuyang segar. sedangkan atribut didalam rumah lebih banyak mengunakan kayu sebagai forniture yang menghiasi sisi ruangan, baik dari kursi ruang tamu, meja santai sampai ukiran kaligrafi semua terbuat dari kayu.
Sentuhan manis bunga-bunga milik ibu menambah keasrian rumah. Ibu sangat mahir dalam pemilihan bunga yang cocok untuk rumah terbukti bunga-bunga milik ibu menjadi tren center bunga-bunga milik tetangga. Didepan rumah terdapat dua pohon bunga kamboja, kamboja merah dan kamboja bali. Banyak yang menyebut pohon kambija adalah pohon kuburan,dan karena image itu lah alasan mengapa ibu menanam pohon ini, sebab supaya kita lebih mengingat akan kematian sebut ibu ku. Sebelum pohon kamboja ini menghiasi halaman rumahku terlebih dahulu pohon rambutan dan mangga pernah menjadi primadona rumah, pasalnya pohon rambutan dan mangga di depan rumah jika berbuah pasti menghasilkan buah kualitas super dan sangat lebat. Dan dengan adanya dua pohon ini membuat suasana udara di rumah sangat sejuk dan nyaman.
Rumahku adalah salah satu anugrah yang tak ternilai harganya. suka duka kehidupan masa kecilku pernah mencatatkan rumah ini sebagai rumah terbaik versi diriku walaupun sederhana dan tak tampak mewah.
oleh: Ario Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar