sudah
menjadi bahan pemikiran bahwa keberlangsungan hidup di bumi ini semakin
terancam, benarkan demikian? hal ini tidak lepas dari adanya global warming dan
segala jenis kerusakan di bumi. apa sebenarnya global warming itu? global
warmig adalah suatu dampak dari efek rumah kaca yang diakibatkan adanya gas
rumah kaca yang berlebihan dan membentuk sebuah lapisan sehingga menyelimuti
bagian bumi di area atmosfer. hal ini disebabkan oleh adanya pembakaran yg
terus menerus memproduksi gas rumah kaca salah satunya adalah CO2.
setelah membentuk lapisan maka gas rumah kaca ini akan sangat efektif menyimpan
panas dari radiasi matahari, sehingga panas yang masuk kebumi akan sangat sulit
untuk dipantulkan kembali ke angkasa sebab tertahan oleh adanya lapisan gas
rumah kaca tersebut. panas yg tertahan ini akan selalu mantul ke berbagai arah,
dimisalkan saja dengan contoh kasus, intensitas matahari yg sangat banyak
terjadi pada bagian katulistiwa, kemudian karena kerusakan dan proses pembakaran
berlebihan di kawasan katulistiwa akhirnya terbentuklah lapisan gas rumah kaca
sehingga panasnya akan memantul kembali. pantulan panas ini akan berhembus
kearah yang lebih dingin karena adanya perbedaan tekanan sehingga terjadi
pertukaran udara panas dan dingin, dengan demikian maka panas akan menuju ke
daerah yang memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu d tropis, maka
panas akan mengalir ke daerah dengan suhu sub tropis. begitupun seterusnya
proses ini akan terus berlanjut ke daerah yang lebih dingin yaitu ke daerah
kutub. akibat dari pantulan panas ini akan mempengaruhi suhu, kondisi keawanan,
tekanan udara, sehingga secara tidak langsung apa bila proses ini terjadi
berkelanjutan akan sangat mengganggu ke ikliman suatu daerah, maka sangat
mungkin bumi yang terkena dampak dari global warming ini akan mengalami
perubahan iklim, sehingga seluruh ekosistem yang ada dibumi akan terganggu,
sehingga menimbulkan 3 efek, yaitu terjadinya perubahan sistem organisme secara
perlahan (evolusi), perpindahan ekosistem sesuai dengan kondisi alam yg sesuai
dengan tempat tinggalnya terdahulu atau kematian suatu ekosistem karena tidak
bisa bertahan.
dampak
global warming kepada manusia sendiri memang tidak dirasakan secara langsung,
akan tetapi yang akan merasakan adalah generasi selanjutnya dari keturunan
kita, kelak jika global warming terus dibiarkan mereka mereka akan sulit
menemukan air untuk kebutuhan primer sebab harganya yang melebihi harga minyak,
karena kekurangan air maka tubuh manusia akan semakin kecil dan rambut
dikepalanya semakin tipis dan kulit yang kasar. dan tidak jarang manusia
bertindak anarkis akibat memperebutkan segelas air. para anak - anak tidak
dapat melihat berbagai macam hewan dan tumbuhan asli, tetapi yang mereka lihat
adalah gambar atau foto peninggalan kita. maka bumi semakin sempit karena
pertambahan penduduk yg tidak terbendung dan sebagian wilayah bumi sudah
tenggelam oleh air laut hasil lelehan kutub. meskipun air melimpah tetapi tidak
dapat langsung diminum harus melalui proses penyulingan yg membutuhkan biaya yg
mahal.
gambaran
tersebut bukan hanya khayalan belaka, sangat memungkinkan ini terjadi
seandainya kesadaran kita umat manusia akan pentingnya menjaga bumi ini tidak
tertanam dalam setiap diri, kalau bukan kita yang menjaga bumi ini maka kita akan siap -siap menunggu kehancuran
peradaban manusia. kesadaran yang harus kira miliki bukan berarti kita tidak
menggunakan segala sesuatu yang menyangkut pembakaran seperti kendaraan
bermotor, fasilitas listrik dan sebagainya, akan tetapi kesadaran yang
seharusnya diterapkan dalam keseharian adalah bagaimana kita dengan bijak
mengunakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan dampak global warming dengan
terkontrol seperti lebih memilih mengunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan
pribadi apabila berpergian sendiri, mematikan alat elektronik jika sudah tidak
diperlukan, lebih memilih mengunakan sapu tangan ketimbang tisyu dan segala
upaya untuk menjadikan bumi semakin sehat untuk kedepannya. dan hal yang
penting dari semua itu adalah upaya kita semua untuk menjadikan bumi hijau
kembali denganpenanaman pohon di area terbuka hijau. hal tersebut sudah du
tegaskan dalam undang undang tentang tata ruang yang menghimbau agar setiap
pembangunan menyediakan 10% dari luas area lahan yg di bangun untuk lahan
terbuka hijau. perilaku bijak dan hal kecil untuk bukti cinta kita pada bumi
akan berarti besar bagi keberlangsungan kehidupan yang akan datang.
oleh: Ario Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar