14 Februari 2011

global warming dan kerusakan bumi


sudah menjadi bahan pemikiran bahwa keberlangsungan hidup di bumi ini semakin terancam, benarkan demikian? hal ini tidak lepas dari adanya global warming dan segala jenis kerusakan di bumi. apa sebenarnya global warming itu? global warmig adalah suatu dampak dari efek rumah kaca yang diakibatkan adanya gas rumah kaca yang berlebihan dan membentuk sebuah lapisan sehingga menyelimuti bagian bumi di area atmosfer. hal ini disebabkan oleh adanya pembakaran yg terus menerus memproduksi gas rumah kaca salah satunya adalah CO2. setelah membentuk lapisan maka gas rumah kaca ini akan sangat efektif menyimpan panas dari radiasi matahari, sehingga panas yang masuk kebumi akan sangat sulit untuk dipantulkan kembali ke angkasa sebab tertahan oleh adanya lapisan gas rumah kaca tersebut. panas yg tertahan ini akan selalu mantul ke berbagai arah, dimisalkan saja dengan contoh kasus, intensitas matahari yg sangat banyak terjadi pada bagian katulistiwa, kemudian karena kerusakan dan proses pembakaran berlebihan di kawasan katulistiwa akhirnya terbentuklah lapisan gas rumah kaca sehingga panasnya akan memantul kembali. pantulan panas ini akan berhembus kearah yang lebih dingin karena adanya perbedaan tekanan sehingga terjadi pertukaran udara panas dan dingin, dengan demikian maka panas akan menuju ke daerah yang memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu d tropis, maka panas akan mengalir ke daerah dengan suhu sub tropis. begitupun seterusnya proses ini akan terus berlanjut ke daerah yang lebih dingin yaitu ke daerah kutub. akibat dari pantulan panas ini akan mempengaruhi suhu, kondisi keawanan, tekanan udara, sehingga secara tidak langsung apa bila proses ini terjadi berkelanjutan akan sangat mengganggu ke ikliman suatu daerah, maka sangat mungkin bumi yang terkena dampak dari global warming ini akan mengalami perubahan iklim, sehingga seluruh ekosistem yang ada dibumi akan terganggu, sehingga menimbulkan 3 efek, yaitu terjadinya perubahan sistem organisme secara perlahan (evolusi), perpindahan ekosistem sesuai dengan kondisi alam yg sesuai dengan tempat tinggalnya terdahulu atau kematian suatu ekosistem karena tidak bisa bertahan.

dampak global warming kepada manusia sendiri memang tidak dirasakan secara langsung, akan tetapi yang akan merasakan adalah generasi selanjutnya dari keturunan kita, kelak jika global warming terus dibiarkan mereka mereka akan sulit menemukan air untuk kebutuhan primer sebab harganya yang melebihi harga minyak, karena kekurangan air maka tubuh manusia akan semakin kecil dan rambut dikepalanya semakin tipis dan kulit yang kasar. dan tidak jarang manusia bertindak anarkis akibat memperebutkan segelas air. para anak - anak tidak dapat melihat berbagai macam hewan dan tumbuhan asli, tetapi yang mereka lihat adalah gambar atau foto peninggalan kita. maka bumi semakin sempit karena pertambahan penduduk yg tidak terbendung dan sebagian wilayah bumi sudah tenggelam oleh air laut hasil lelehan kutub. meskipun air melimpah tetapi tidak dapat langsung diminum harus melalui proses penyulingan yg membutuhkan biaya yg mahal.

gambaran tersebut bukan hanya khayalan belaka, sangat memungkinkan ini terjadi seandainya kesadaran kita umat manusia akan pentingnya menjaga bumi ini tidak tertanam dalam setiap diri, kalau bukan kita yang menjaga bumi ini maka kita akan siap -siap menunggu kehancuran peradaban manusia. kesadaran yang harus kira miliki bukan berarti kita tidak menggunakan segala sesuatu yang menyangkut pembakaran seperti kendaraan bermotor, fasilitas listrik dan sebagainya, akan tetapi kesadaran yang seharusnya diterapkan dalam keseharian adalah bagaimana kita dengan bijak mengunakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan dampak global warming dengan terkontrol seperti lebih memilih mengunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi apabila berpergian sendiri, mematikan alat elektronik jika sudah tidak diperlukan, lebih memilih mengunakan sapu tangan ketimbang tisyu dan segala upaya untuk menjadikan bumi semakin sehat untuk kedepannya. dan hal yang penting dari semua itu adalah upaya kita semua untuk menjadikan bumi hijau kembali denganpenanaman pohon di area terbuka hijau. hal tersebut sudah du tegaskan dalam undang undang tentang tata ruang yang menghimbau agar setiap pembangunan menyediakan 10% dari luas area lahan yg di bangun untuk lahan terbuka hijau. perilaku bijak dan hal kecil untuk bukti cinta kita pada bumi akan berarti besar bagi keberlangsungan kehidupan yang akan datang.

                                                                             oleh: Ario Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar