salah satu lokasi terjangan lahar |
keindahan alam gunung merapi sangat indah, menyajikan udara yang sejuk dan bentang alam yg hijau, selain itu tanah yang subur menghasilkan salak pondoh kualitas wahud dan objek wisatanya adalah anugerah bagi masyarakat sekitar merapi. akan tetapi lain halnya jika merapi mengeluarkan isinya.
foto awan bulan oktober 2010 jogja |
merapi status siaga |
posko umbulharjo 10 km dari puncak |
keesokan harinya pada tanggal 29 oktober dikampus membuka pendaftaran relawan untuk bermalam di posko untuk membantu. saya adalah salah satu yang mendaftarkan diri untuk ke posko. rencananya sore hari saya beserta rombongan akan berangkat menuju posko hargobinangun, akan tetapi rencana ini pun kembali dibatalkan, entah pertimbangan dari siapa yang jelas alasan mengapa kami tidak jadi berangkat adalah karena minggu depan sudah mulai UTS. mendung tetap menyelimuti kawasan merapi dan sekitarnya tidak tampak dari kejauhan aktivitas merapi yg selalu membuatku penasaran, pada akhirnya malam itu aku habiskan sepenuhnya didalam kos ku.
pagi hari pada tanggal 30 oktober, gempa vulkanik menjadi sarapan pagi setiap hari, selalu aku berusaha mencari siaran berita yg menyiarkan kabar merapi. alangkah terkejutnya aku rupanya radius zona aman merapi sudah diperpanjang menjadi 15 km setelah malam harinya terjadi hujan abu vulkanik yang sangat tebal. kesaksian dari teman saya yang menjadi relawan dari LSM walhi mengatakan pada saat itu kurang lebih pukul setengah 2 malam, kondisi cuaca di posko hargobinangun mendung gelap, keadaan posko sesekali kehilangan daya listrik dan diperparah lagi dengan tidak tersedianya sirine peringatan jika suatu waktu keadaan menjadi darurat. hujan abu vulkanik pun mulai turun, lambat laun semakin tebal dan kemudian terdengar dentaman kuat dari merapi, pengungsi panik, semua orang disana panik kondisi mulai mengerikan, ditengah malam yg dingin dan gelap evakuasi pengungsi besar-besaran pun tak terelakan. ibu-ibu, anak-anak menangis histeris seakan tidak percaya bahwa banyak anak yg terpisah dari orangtuany karena saat itu evakuasi berjalan sangat cepat truk-truk pengangkut pun langsung memuat para pengungsi yg panik. relawan pun di himbau supaya segera turun dari posko. kabarnya pengungsi saat itu ditempatkan di kampus UII yg berjarak kurang lebih 15 km dari puncak merapi. kondisi cuaca yg mendung dan berangin menyebabkan debu vulkanik merapi beterbangan hingga jalan malioboro. di jalan kaliurang pagi hari setelah evakuasi dari posko kondisinya sangat gelap, jarak pandang kendaraan hanya 5 meter, debu dimana-mana bak salju di eropa hanya saja yg ini lebih ke abu-an.
kondisi jalan di depan MONJALI |
bantuan dari IMTLI |
bantuan silih berganti datang, kali ini IMTLI (ikatan mahasiswa teknik lingkungan indonesia) mempunyai agenda yg sama untuk membantu korban bencana merapi, sehubungan jurusan saya termasuk dalam ke anggotaan imtli maka saya dan teman teman yg tergabung di imtli regional 3 (jawa tengah dan yogya) berencana akan menyalurkan bantuan sosial. sempat kami para anggota dari setiap universitas rapat, dan memutuskan untuk menyalurkan bantuan ke posko bencana di daerah magelang.
kondisi motorku kurang sehat pada saat itu, akan tetapi aku harus terus berangkat kesana. hari itu tanggal 31 oktober, kondisi jalan sangat berbeda, debu dimana-mana menyulitkanku untuk melihat jalan, keadaan hari itu tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya mendung masih menyelimuti dan sesekali gerimis mengguyur. kurang lebih 30 km dari jalan yogya magelang kami memasuki gang kecil yang akan menuntun kami ke suatu kawasan pe-desa-an dimana terletak posko dari pengungsian gunung merapi. posko ini letaknya sangat terpencil, nama dari daerah itu adalah desa Dukuh, kebanyakan pengungsi di posko ini adalah orang tua yang sudah lansia anak-anak dan balita. di posko ini barulah saya bisa langsung membantu menghibur para pengungsi, dibantu oleh sejumlah relawan dari tim sar D.I.Y kami membuat suatu permainan simulasi yang menyenangkan dan bisa menghibur khususnya anak-anak. saya pun menyempatkan berbincang-bincang dengan pengungsi sekedar menanyakan tempat asal dan suka dukanya berada di pengungsian. para pengungsi sangat tabah menghadapi prihal ini. umumnya mereka ditempatkan ditenda besar milik abri per kampungnya. kendala yang dihadapi adalah masalah toilet dan penerangan, terkadang para pengungsi harus menuju ke sungai terdekat untuk mandi atau buang hajat, sedangkan hal itu sangatlah berrisiko tinggi, karena lahar dingin bisa sewaktu-waktu datang ketika mereka berada di sungai. ada satu hal yang menarik perhatian saya di posko ini, disatu sisi ada posko yang didirikan oleh salah satu universitas dari yogya, ada sekelompok bule yang ikut menghibur para pengungsi (dengan kata lain relawan asing) mereka tidak ikut berbaur dengan relaan lainnya seperti kita, hal ini membuatku bertanya dan mulai penasaran. pada awalnya saya hanya mengabadikan mereka dengan foto, kemudian ada kesempatan untuk berbincang-bincang dengan salah satu dari mereka, ketika itu saya langsung mendekati bule itu, dia bernama steven berkebangsaan australia, rupanya dia itu bukanlah relawan kemanusiaan yang dikirim dari negara asalnya, akan tetapi steven ini adalah mahasiswa dari universitas yg mendirikan posko itu, dia adalah mahasiswa jurusan bahasa indonesia. sempat saya menanyakan rekan-rekannya, rupanya mereka ini adalah mahasiswa program pertukaran pelajar antar negara dan mereka ini bukan berasal dari negara yang sama, ada yang dari rusia ingris polandia dan slovakia.
tak lama setelah itu hujan pun turun, dan kami segera bergegas pulang. sangat menyenangkan mendapatkan pengalaman yg berharga bisa berbagi bersama para pengungsi merapi ya walaupun hanya sebentar.
tanggal 2 november, semua mahasiswa di kampus ku serentak mengadakan UTS, semenjak itu aku berhenti sejenak untuk fokus menghadapi UTS. sesekali aku memandangi merapi dari kejauhan yang terus mengeluarkan awan panas dan material vulkanik, bahkan dimalam hari sempat terlihat dengan jelas aktivitas merapi mengeluarkan lava pijar, sayangnya momen ini tak bisa saya abadikan.
kondisi merapi pada tanggal 02/11/10 |
rumah yg terkena awan panas |
semenjak erupsi merapi tanggal 5 november itu. pemerintah D.I.Y memerintahkan agar seminggu kedepan (dari tanggal 5) sebagai hari libur bagi pelajar dan mahasiswa. sebab gedung-gedung sekolah dan universitas akan dijadikan sebagai posko pengungsian. untuk pegawai negeri saya tidak tahu apakan diliburkan juga atau tidak. saat itu saya sedang mengadakan UTS dan dikarenakan libur maka saya memutuskan untuk mengungsikan diri ke kota bandung.dan UTS yang belum dilaksanakan diadakan kembali sesuai jadwal yg dosen tentukan.
seiringnya waktu berjalan lambat laun aktivitas merapi pun semakin menurun ditandai dengan awan putih yang merapi keluarkan dan intensitas gempa yang menurun dari aktivitas merapi. di susul dengan diturunkannya status merapi dari awas ke siaga oleh badan mitigasi dan evakuasi bencana. erupsi di tahun ini cukup berdampak bagi masyarakat setempat yg hidup di sekitar lereng merapi. dari erupsi ini merapi mengeluarkan berribu-ribu kubik pasir yang menengelamkan banyak desa serta meluluh-lantahkan kehidupan disana, mematikan aliran sungai, merubah morfologi lahan, memusnahkan habitat hewan menghancurkan hutan, kebun, sawah dan masih banyak lainnya disamping itu merapi masih menghadiahkan lahar dingin yang beras hingga membanjiri pemukiman sekitar kali code di kota yogya serta memutuskan transportasi dari magelang menuju yogya akibat luapan lahar dingin berupa pasir dan batu cadas yg besar. akan tetapi dari semua kejadian ini banyak sekali manfaat yg bisa dipetik, ada hikmah dibalik sebuah musibah.
warga jogja akan terus dan terus mencintai merapi hingga akhir dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar